Tradisi unik Kutai Kartanegara ternyata memiliki kekayaan budaya yang patut dilestarikan. Salah satu tradisi unik yang masih terjaga hingga saat ini adalah upacara adat Panca Warna. Tradisi ini menjadi simbol keberagaman budaya yang ada di Kutai Kartanegara.
Menurut Bapak Sudarsono, seorang ahli sejarah budaya Kutai Kartanegara, Panca Warna merupakan warisan leluhur yang harus dijaga kelestariannya. “Upacara adat Panca Warna merupakan bentuk perayaan untuk menghormati alam dan mempererat hubungan antarwarga,” ujarnya.
Tak hanya Panca Warna, tradisi unik lainnya yang harus dilestarikan adalah Tari Enggang. Tari Enggang merupakan tarian khas Kutai Kartanegara yang menggambarkan keanggunan burung enggang. Tarian ini sering ditampilkan dalam berbagai acara adat maupun kebudayaan di daerah ini.
Menurut Ibu Ratna, seorang seniman tari di Kutai Kartanegara, Tari Enggang memiliki nilai seni yang tinggi dan tidak boleh dilupakan. “Melalui Tari Enggang, kita bisa merasakan keindahan alam dan kehidupan masyarakat Kutai Kartanegara secara langsung,” katanya.
Selain itu, tradisi unik Kutai Kartanegara juga terlihat dalam seni ukir Kayu Harum. Kayu Harum merupakan seni ukir tradisional yang menggunakan bahan baku kayu jati dan memiliki aroma harum yang khas. Seni ukir ini sering digunakan sebagai hiasan pada bangunan adat maupun perabot rumah tangga.
Menurut Bapak Joko, seorang pengrajin kayu di Kutai Kartanegara, seni ukir Kayu Harum merupakan warisan nenek moyang yang harus dilestarikan. “Melalui seni ukir ini, kita bisa menjaga keberlanjutan tradisi dan menghargai keindahan alam sekitar,” ujarnya.
Dengan menjaga dan melestarikan tradisi unik Kutai Kartanegara, kita turut serta dalam mempertahankan identitas budaya daerah ini. Sebagai generasi muda, mari kita terus mempelajari, menghargai, dan melestarikan warisan budaya yang ada, agar tradisi unik Kutai Kartanegara tetap hidup dan berkembang.